Rabu, 08 Agustus 2012

Khayalan Negari Antah Berantah

Malam ini aku hanya ingin sendiri, menikmati hembusan angin malam yang membelai lembut sukmaku. Aku menyusuri jalanan Kota Serang,  dari mengelilingi alun-alun hingga tempat pusat-pusat perbelanjaan seperti Ramayana-Royal. Ada yang berbeda dengan malam ini, aku merasakan aku sedang berada di negera asing. Aku sedang melancong menikmati suasana malam dengan ditemani tas gendong Corboni bergambar tengkorak kepala dan tulang belulang. Aku seperti seorang treveler. Ya, aku merasa menjadi seorang treveler.

Tapi, orang-orang yang aku lihat fisiknya sama denganku, bahasanya juga aku mengerti. Sama sekali tak ada yang beda. Akh, aku hanya menghayal rupanya.

Tidak, tidak, malam ini aku serasa sedang berada di negari antah berantah. "Ini bukan daerahku," aku masih berkilah. Jiwaku, pikiranku, melayang entah kenegara mana khayalanku berlari.

Malam ini aku semakin menggila.  Aku berharap orang yang aku sapa tak mengerti bahasaku dan aku berharap mereka membalas sapaanku  mungkin dengan bahasa Inggris yang aksennya kental dan fasih sekali. Atau mereka menjawab dengan bahasa Nepal, Cina, Mandarin, Jepang, yang sama sekali tidak aku pahami. Tapi, sial. Aku menggerutu dalam hati. semua yang aku sapa mengerti bahasku. Nyatanya aku masih didaerahku, aku masih dinegeriku sendiri.

Entah apa yang terjadi denganku malam ini. Semua keramain, hilir mudik kendaran, lalu lalang orang-orang, menjelma seperti orang-orang asing dan aku adalah tamu dinegara mereka. Sekali lagi tak ada yang aneh, tempat ini nyata sering aku kunjungi bersama sahabat karibku. Tapi, aku berjalan bagaikan dinegara antah berantah tadi. Aku masih berharap saat aku melakukan transaksi membeli barang ditoko baju, ataupun sepatu mata uang yang kupegang tidak lagi rupiah, mungkin USD atau CNY.  Dan nyatanya, uang itu memang lembaran rupiah.

Yeah, mungkin malam ini aku di rasuki banyak jin khayalan yang bergentayangan di memoriku. Aku hanya berharap negara antah berantah itu tidak hanya sekedar khayalku belaka. tapi suatu saat aku mampu menaklukan dan menembus negara itu. Negara yang jauh dari jangkauanku bahkan dalam mimpipun tak pernah hadir.

Negara antah berantah itu  mungkin negara Eropa, Asia, dan negara yang ada di seluruh dunia.


Tuhan, malam ini aku hendak tidur dengan khayalanku itu. Peluklah mimpiku dan suatu saat saat aku sudah benar-benar bisa membuka mataku. Aku sudah berada di negara antah berantyah itu. Amin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar