Rabu, 27 Februari 2013

Open House sebagai Eksistensi Yayasan


Ketua dan pengurus Yayasan Lapenta 
foto bersama tamu undangan, Sabtu (9/2).
SERANG - Yayasan Lembaga Pendidikan Tirtayasa Banten, terus menunjukkan eksistensinya terhadap dunia pendidikan di Banten dengan memberikan kontribusi sistem pendidikan yang menekankan pada keilmuan Islam dan teknologi. Eksistensi ini dikenalkan Yayasan Lapenta pada open house yang digelar mulai dari 4-9 Februari dengan mengikutsertakan 250 peserta dari 14 TK dan 14 SD se-wilayah Serang.
Dalam kesempatan open house yang kali pertama digelar dalam satu kepanitian dari masing-masing unit lembaga pendidikan Tirtayasa ini, dihadiri tamu undangan dari kampus Untirta dan Dinas Pendidikan, pihak sponsor serta seluruh pengurus Lapenta. Pada puncak acara, Sabtu (9/2), Ketua Yayasan Lapenta Tb Yayat Sukiat menuturkan, open house ini merupakan acara regulasi promosi informasi mengenai program dan kegiatan di sekolah. Kegiatan tersebut juga bertujuan melatih percaya diri anak dan memacu kreatifitas anak dengan diadakan aneka lomba yang menyenangkan seperti olahraga, kesenian, dan wawasan pengetahuan.
“Lapenta merupakan yayasan yang mengelola dan menaungi pendidikan mulai dari Play Grup hingga SMA. Kami terus memotivasi mengembangkan kreativitas dan menjaring anak-anak berprestasi. Potensi yang dimiliki Lapenta perlu dukangan dari semua pihak agar tercipta pendidikan berkarakter dan berakhlak mulia melalui wawasan keislaman dan teknologi informasi tersebut,” ungkap Yayat seusai acara.
Ketua Pelaksana Hilda Noviyani mengungkapkan, kegiatan yang bertemakan 'Mengembangkan Kreativitas Anak Indonesia yang Berkarakter dan Berakhlak Mulia' ini menggelar pelombaan seperti futsal, fashion show, cerdas cermat, mewarnai dan hafalan doa. Hilda menuturkan, kegiatan ini juga sebagai ajakan pada masyarakat luas untuk terus peduli pada pendidikan anak.
“Dalam kegiatan ini anak-anak bisa mengeksplor bakat dan kemampuannya dengan percaya diri berani tampil dan berkreativitas. Penampilan ini mulai dari pidato bahasa Inggris, Mandarin, seni tari dan musik. Kami berharap, sarana dan prasarana yayasan semakin maju dan berkembang. Kurikulum pembelajaran pun menggunakan notebook dan wifi,” ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar