Para
siswa ekstrakulikuler Lingkung Seni Wisrawa.
|
Melestarikan
seni tradisional bukan hal mudah, terlebih sekarang ini tengah gencar
arus budaya asing yang masuk negera kita. Melihat remaja-remaja
sekarang memang lebih doyan mengapresiasi seni pop dan modern,
sehingga banyak budaya tradisional yang terlupakan dan ditinggalkan.
Namun tidak dengan sekira 90-an siswa SMAN 4 Pandeglang yang
memiliki kesadaran tinggi terhadap pelestarian seni dan budaya
tradisional ini.
Estrakulikuler
Lingkung Seni Wisrawa ini digagas sejak 1 Oktober 2012 dan banyak
menarik perhatian siswa untuk bergabung di kelas yang dikelompokan ke
dalam seni tari, teater, musik, dan seni rupa ini. Tantri Febrianti,
pembina ekskul menuturkan, seni itu sebetulnya fleksibel bagaimana
kita membawanya sesuai zaman. Namun juga harus bisa memilih dan
memilah mana budaya yang sesuai dan mana yang tidak sesuai budaya
bangsa.
“Pengembangan
budaya ataupun seni tradisional saya gabungkan dengan keadaan zaman
saat ini seperti seni tari tradisional dipadu dengan seni tari
kontemporer. Sehingga seni tradisional tidak kehilangan jati dirinya
dan siswa semakin kreatif berkarya,” tuturnya.
Tantri
mengungkapkan, wadah seni ini sebagai ajang mengeksplor bakat dan
kemampuan siswa lebih terasah lagi. “Saya berharap, ke depannya
wadah apresiasi pengembangan seni tardisional ini semakin banyak,
lebih kreatif dan fasilitas lebih menunjang. Kami juga butuh
kerjasama dari semua pihak yang menggelar acara-acaraa perlombaan
untuk menginformasi dan publikasi kesekolah kami,” tuturnya.
Eni
Afriyani, Ketua Kelompok seni tari menuturkan, merasa sangat senang
mempelajari seni tradisional ini. Selain bisa mengetahui berbagai
gerakan seni tari tradisional dan kontemporer, juga bangga bisa
melestarikannya.
“Yang
terpenting adalah kita bisa memfilter budaya-budaya luar dan tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai seni tardisional bangsa kita. Semoga
seni ini semakin meningkat intensitasnya dan go
international,”
katanya.(hana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar